Memandangi nisan itu membuatku
selalu merasa menyesal. Membuatku merasa sangat perih dan membuatku ingin lagi
kembali ke masa lalu yang sempurna. Hidupku kini seakan tak indah lagi. Tidak
lagi ada warna-warna cerah, tidak ada lagi keceriaan, tidak ada lagi
canda-candaan yang selalu saja berhasil menggelitikku, tidak ada lagi kerusuhan
didalam rumah yang selalu saja membuat pembantuku geleng-geleng kepala
menyaksikan kebodohan dan kekonyolan yang kami buat, tidak ada lagi semuanya.
Semuanya hilang. Semua yang sudah kami jalani harus berakhir tanpa kami
inginkan. Perih. Sangat perih yang aku rasa.
Sosok cowok itu selama-lamanya
tidak akan aku lupakan. Dia mengajari aku semua hal. Dia membimbing aku
menjalani hidupku sendiri. Dia selalu menuntunku agar aku tidak salah dalam
melangkah. Dia lindungi aku diseluruh hidupku, melindungiku lebih dan lebih
dari papiku melindungiku sendiri.
Aku kangen dia. Aku kangen banget
sama dia..
Aku gak ngerti, kenapa sampai
detik ini aku gak bisa sedikitpun bisa melangkah keluar pemakaman ini. Gak bisa
mengubah posisi, gak bisa berhenti mengingat masa lalu bersama dia. Dan aku gak
bisa sedikitpun percaya, bahwa dia ada didalam gundukan tanah itu. Aku gak bisa
percaya..
Siang hari itu, setelah pintu
dibuka, seseorang masuk dengan riang..
@putriprat
2011
@putriprat
2011