Saturday, August 11, 2012

Siang hari itu,

Memandangi nisan itu membuatku selalu merasa menyesal. Membuatku merasa sangat perih dan membuatku ingin lagi kembali ke masa lalu yang sempurna. Hidupku kini seakan tak indah lagi. Tidak lagi ada warna-warna cerah, tidak ada lagi keceriaan, tidak ada lagi canda-candaan yang selalu saja berhasil menggelitikku, tidak ada lagi kerusuhan didalam rumah yang selalu saja membuat pembantuku geleng-geleng kepala menyaksikan kebodohan dan kekonyolan yang kami buat, tidak ada lagi semuanya. Semuanya hilang. Semua yang sudah kami jalani harus berakhir tanpa kami inginkan. Perih. Sangat perih yang aku rasa.

Sosok cowok itu selama-lamanya tidak akan aku lupakan. Dia mengajari aku semua hal. Dia membimbing aku menjalani hidupku sendiri. Dia selalu menuntunku agar aku tidak salah dalam melangkah. Dia lindungi aku diseluruh hidupku, melindungiku lebih dan lebih dari papiku melindungiku sendiri.

Aku kangen dia. Aku kangen banget sama dia..

Aku gak ngerti, kenapa sampai detik ini aku gak bisa sedikitpun bisa melangkah keluar pemakaman ini. Gak bisa mengubah posisi, gak bisa berhenti mengingat masa lalu bersama dia. Dan aku gak bisa sedikitpun percaya, bahwa dia ada didalam gundukan tanah itu. Aku gak bisa percaya..


Siang hari itu, setelah pintu dibuka, seseorang masuk dengan riang..



@putriprat
2011